
Lama aku terdiam. Berhenti memperhatikan orang2. Baik yang berjalan lurus ataupun berbelok. AKu belajar dari semuanya. Mencoba menghargai jerih payah mereka.
Sejauh aku berhenti. Sejauh itu pula, muncul sebuah tanda tanya???. Sampai kapan aku harus begini. Sendiri terdiam, tanpa melakukan apa2. Yang terkadang aku rasakan jadi perih yang mengakar.
"Sudahlah!" batinku.
Mau ngak mau aku harus tetap berjalan. Dan mengikuti alur jalan lurus adalah Ke-Fitrah-an. Aku tak tahu, apakah ini keterpaksaan atau tidak. Tak masalah.
Aku bisa berjalan lirih2. Sesekali langkahku harus terseret. Mungkin akan ada luka2 kecil di kakiku. Tak apalah. Hanya kaki, yang penting hatiku tidak.
Biarpun sesekali aku harus menoleh. Tak mengapa. Butuh waktu saja. Aku hanya butuh belajar mencintai pilihan yang telah menjadi kebenaran.
>>aku hanya ingin berjalan, tanpa menoleh lagi.
>>suatu saat kau akan datang. Menggenggam tanganku lembut dan berkata "Perempuanku, mari berjalan lurus denganku dan jangan menoleh lagi"
>>so sweettttt:p
No comments:
Post a Comment