
Hariku dimulai dengan berjalan.
Ketika aku buka jendela, ternyata jalan yang harus kulalui adalah jalan panjang.
Yang aku tak tahu mana ujungnya, hanya jalan.
Ternyata aku tak berjalan sendiri. Di kiri kananku banyak yang berjalan searah denganku. Ada plang-plang jelas di pinggir jalan. Untuk mengiring aku agar tak tersesat. Ada pula polisi lalulintas yang mengontrol perjalanan ku.
Ternyata dipertengahan jalan, aku temukan persimpangan. Sebuah belokan. Orang-orang yang disekitarku banyak yang tidak memperdulikan. Ada yang mencibir ke sabagian orang yang mencoba berbelok. Aku lihat juga pak polisi melarang orang-orang untuk belok.
Apa yang kulakukan????
Aku cuma berhenti, mengamati. Mengamati orang-orang yang berjalan lurus. Mengamati orang-orang yang bersusah payah berbelok. Mengamati para polisi yang sibuk mengatur jalan. Mengamati plang dijalan yang tertulis "dilarang belok". Sesekali aku berfikir ingin berbelok. Tapi tak bisa. Pak Polisi melarangku. Orang-orang mencegahku. Plang-plang tak mengijinkanku.
Aku harus mengikuti arus. Orang-orang pada umumnya. Walaupun saat ini aku masih berhenti. Hanya berhenti. Terdiam dan mengamati. Suatu saat aku harus berjalan lurus. Atau kalaupun aku tak sanggup, aku ingin ada orang baik yang mau dengan sabar menuntunku berjalan. Berjalan lurus bersama-sama. Dia mengenggam tanganku lembut. Menuntunku menuju ujung jalan, yang akan kita cari bersama.
Suatu saat kelak.
No comments:
Post a Comment