Tuesday, February 9, 2016

I lost my self

Dan sekarang aku berhenti berfikir.
Tahun ini umurku 30 tahun. Cukup tua bukan.
Aku tak menginginkan pernikahan, bagiku pernikahan adalah pelegalan stigma dan agama masyarakat.
Dan aku korban dari stigma itu.
Aku hidup, tapi seperti mumi. Ragaku hilang.

Kebodohanku adalah aku tak bisa kuat. Pada akhirnya aku mau menikah karena tak tahan dengan bombardir orang tua dan karena adekku perempuan yang mau menikah. Jadilah aku mau menikah dengan tidak ikhlas, tapi ibukku selalu menyuruhku untuk ikhlas dan ridho dengan takdir.

Dan pada akhirnya aku meragukan takdir itu apa?tuhan itu apa?
Karena dua kata itu yang selalu di elu-elukan oleh orang tua ku.
Aku?aku tak percaya apapun sekarang. Hatiku sudah remuk sejak kedua orang tuaku memaksaku menikah.

Orang bilang menikah adalah fase untuk menuju kedewasaan, dan masa depan. Menurutku bisa ya dan bisa tidak. Harusnya tiap orang punya pilihan untuk menentukan hidup terpentingnya itu. Menikah dengan siapa ataupun tidak menikah. Bersama dengan siapa ataupun berhenti sejenak untuk sendirian dulu.
Dan aku orang yang tak punya pilihan itu.

Menikah dengan orang yang tidak aku cintai, dan harus berpisah dengan orang yang aku cintai. Keluargaku dan orang2 selalu bilang, nrimo takdir saja dan sabar.
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku