Akhirnya kembali juga..Kembali???Iye, habis pulkam.Lumayan, perbaikan gizi plus jalan2. Sekedar refreshing dari skripsi.
Refreshing??!!Pulang kampung naek kereta ekonomi kelas kambing dibilang refreshing??!
Ho..oh!!!Mulai akhir2 ini aku jadi penggemar kereta. Dulu gak pernah naek kereta api
[kebayang gak sih, aku baru pertama kali naek kereta 2 taon yang lalu]. Biasanya cuma naek bis dan travel aja. Kampungku gak jauh2 amat sih. Magetan. Dimana ya???wedeeww..Tau Gunung Lawu
[kapan bisa muncak ke sana ya] and danau sarangan. Tuh tempatnya. Baratnya Madiun. Mana lagi tuh!!Oh ya lupa. Tempat dimana pesawat Hercules kemaren jatoh!!!!
Kalau naik bis or travel 4-5 jam nyampek. Kalau kereta bisa 6 jam-an plus bonusan fasilitas kelas kambing. Gak kayak pulang biasanya. Aku pulang lewat surabaya. Niatnya sekalian backpacker-an juga. Pake daypack eiger full plus coverbacknya, tas kecil nordwand
[tempat kamera, hp and teteup make up :p] and sendal gunung eiger. Rasanya mw naek gunung..kerenkan:p
[lumayan, pengobat luka. Kangenku ma gunung].
Ada beberapa insiden yang menarik. Salah naek angkot waktu ke stasiun
[betapa dong2nya aku. padahal tuh dah kejar2an waktu kesiangan. untung kereta penataran telat]. Turun di Bangil-pasuruan, oper kereta Logawa yang lewat Madiun
[magetan gak ada st Keretanya. Pedalaman bgt ye!!tapi aku bangga kok. yang penting pemikiran meng-GLOBAL]. Pake' lari2, plus bingung
[karena emang modal backpacker-an.belum pernah kesitu] di stasiun bangil. Cepet2 ngantri beli tiket, Lihat Logawa dah datang!!!Untung keburu. Anehnya kok dalam keretanya aneh???Ada yang namain goa. Ternyata, aku masuh di gerbong makan. Idiihh...bapak2 petugas kereta nih genit banget.Tapi mereka baek kok.
[kok jadi laporan perjalanan ya!!!males nulisnyaaaaaa. Segitu aja. Apa menariknya]He..he...Menarik????Menarik????!!!APa ya???Aha!!!
Pas balik dari kampung ke Malang, aku naek kereta lagi lewat surabaya. Dasar waktu tuh apes bgt. Balik naek kereta Sri Tanjung ke Surabaya. Pake' plus semprotan adek cewe'
[menyebaslkan, badung bgt tuh adek] muntah kaya' air mancur. And mau gak mw aku kena impactnya juga, mana bau lagi. Sampek St Gubeng Surabaya dan ketinggalan Kereta penataran kelas kambing.Akhirnya aku naek Malang express yang bisnis.
Gpp dah, kan aku mau mbambong
[apa ya bahasa indonesianya???kerennya backpacaker-an juga:p]. Jalan2, ishoma, makan2, motret2....and....and...nyuri poto mas2 komunitas pecinta kereta...he..he...
[bener bin suer, masnya maneez2 banged] . Lumayan, berhasil mengobati kejenuhan ku menunggu.Jadi inget judul teater O di kampus yang dibandrol mahasiswa gara2 menampilkan adegan mesum
[katanya sih, aku juga gak jadi liat teater itu. Kelupaan. Tapi aku ikut demo kok!!Masak institusi pendidikan dikotori tindakan yang gak mendidik]"Cinta, saat kereta tak datang"
[keren kan judulnya]
AKu juga lagi nunggu kereta, yang 2 jam lagi lagi nongol.
Aku paling suka kereta. Kereta berhasil mengalihkan cintaku pada bis yang selalu mengantarku pulang kampung dengan nyanyian Ebiet G Ade-nya. Kereta selalu romantis. Keceriaan, kekeluargaan, kebersamaan. Dan terkadang pula keegoisan yang gak mau berbagi tempat duduk di jejalan kambing2 [uuppsss]. Di kereta, aku melihat potret kecil kehidupan manusia. Rangkaiaanya begitu nyata, nyata dengan sikap aseli manusia ketika mereka egois dan peduli. AKu masih ingat, ada bapak2 yang mempersilahkan membagi kan setengan tempat duduknya padaku. Ada mas2 egois yang gak peduli didekatnya ada ibu2 yang menggendong anaknya. Ada nenek2 tua yang mengandeng cucunya.
Aku selalu suka mengamati keindahan itu. Kenyataan hidup. Baik yang miris atau bahagia. Walau pun kebanyakan miris.Fenomena manusia.
Gerbong kereta kelas kambing, yang tanpa ampun menjejal2kan manusia sekenanya. Dengusan dan seok2 lokomotif yang berusaha membawa beribu2 kambing. Rel kereta yang mulai berkarat dengan jalurnya. Mengantarkan manusia [para kambing2] menjalani hidup ini. Semua sudah ada jalannya dan kondisinya pun sama. Tapi mengapa ada tukang penggerutu gara2 fasilitas kambingnya,tukang egois yang gak mau berbagi kursi,tukang cuek yang seolah gak perduli didekatnya ada anak kecil berdiri. Ternyata juga masih ada tukang senyum yang bahagiua naek kereta sambil melihat pemandangan, ada tukang bijaksana yang menjadikan penumpang tetangganya adalah sahabat, tukang semangat yang mencintai kehidupan kereta ini...
Kereta dan bagaimana kita belajar indah hidup darinya